Mengenal Finishing PU (Polyurethane) untuk Furnitur Kayu, Bikin Awet & Cantik!

finishing PU
Canva/wingedwolf

Finishing PU: Pengertian, Jenis, Kelebihan & Kekurangannya. Tren "back to nature" dan "go green" membuat minat masyarakat akan furniture kayu yang menonjolkan seratnya makin tinggi. Selain menambah kesan alami dari sebuah kayu, seratnya yang terlihat cantik, seperti pada serat kayu jati, ulin, dan mahoni, memberi efek estetik pada ruangan. Salah satu cara mendapatkannya adalah dengan menambahkan finishing PU pada furnitur.

Namun, apa sebenarnya finishing PU? Apa saja kelebihannya dan bagaimana pemeliharaannya?

Apa itu Finishing PU?

finishing PU (polyurethane)
Canva/BanksPhotos

Finishing PU adalah tahap akhir dari proses pembuatan furnitur atau perabot. Di tahap ini, pengrajin akan menggunakan bahan kimia polyurethane dan mengaplikasikannya ke seluruh permukaan material.

Finishing sendiri merupakan tahap pelapisan seluruh permukaan material menggunakan bahan tertentu dengan tujuan memberi perlindungan lebih terhadap objek. Salah satu bahan andalan untuk finishing adalah polyurethane.

Sementara polyurethane adalah salah satu bahan polimer serbaguna, salah satunya untuk pelapis akhir perabot. Jenis ini terkenal akan kekuatannya, fleksibilitasnya, dan kemampuannya dalam memberikan perlindungan terhadap permukaan kayu.

Lalu, apa hasil akhir PU pada furnitur? Menggunakan PU akan membuat furnitur menjadi lebih cantik dan awet, sebab furnitur jadi lebih tahan terhadap goresan, dan hasil akhirnya mengkilap.

Selain itu, coating PU juga melindungi kayu dari kelembapan, sinar UV, dan keausan, yang memastikan perabot Anda jadi lebih tahan lama. Karena durabilitasnya yang tinggi, PU sangat ideal untuk pengaplikasian interior maupun eksterior.

Jenis-Jenis Finishing PU

jenis-jenis finishing PU
Canva/bofotolux

Anda tertarik menggunakan finishing PU pada perabot di rumah? Ada dua jenis finishing dengan PU yang bisa Anda pertimbangkan, yaitu:

  • Polyurethane Berbasis Minyak (Oil-based)

Polyurethane berbasis minyak cenderung lebih tebal dan memberikan lapisan yang lebih kuat serta tahan lama. Warna yang dihasilkan terlihat lebih hangat. Namun, seiring berjalannya waktu, permukaan furnitur bisa sedikit menguning.

Untuk pemakaian, polyurethane jenis ini biasanya diaplikasikan untuk furnitur yang membutuhkan perlindungan ekstra. Seperti meja makan, lantai kayu, dan furnitur outdoor. Hal ini karena polyurethane oil-based mempunyai sifat awet, tahan terhadap bahan kimia, dan memiliki resistensi lebih kuat terhadap abrasi serta goresan.

Meski unggul, poliuretan jenis ini juga memiliki kelemahan, yakni lebih lama kering dan mempunyai bau yang kuat saat pengaplikasian. Kandungan VOC (Volatile Organic Compounds) juga lebih tinggi. Selain itu, pembersihan pelapis dari alat pengaplikasian membutuhkan pelarut atau mineral spirits.

  • Polyurethane Berpelarut Air (Water-Based)

Sedangkan poliuretan berbasis air memiliki tekstur lebih encer, tampilannya seperti susu, tetapi mampu menghasilkan tampilan bening yang tipis. Ketahanan warnanya cukup bagus sehingga tidak menguning meski sudah lama.

Namun, dari sisi daya kuat, jelas jenis ini kalah dari oil-based polyurethane. Oleh karena itu, jenis ini lebih cocok untuk furnitur yang tidak membutuhkan perlindungan ekstra, seperti rak buku, lemari, atau meja kerja.

Keunggulannya, bahan air lebih cepat mengering, baunya pun ringan dan lebih ramah lingkungan. Peralatan pengaplikasian pun tidak terlalu susah dibersihkan. Anda bisa membersihkannya hanya dengan air dan sabun.

Namun, seperti yang sudah disebutkan, pelapis ini tidak sekuat poliuretan berbasis minyak. Jika Anda menginginkan hasil serupa, Anda mungkin harus mengaplikasikannya berulang. Untuk perawatan, furnitur yang sudah dilapisi polyurethane berpelarut air sebaiknya tidak dibersihkan menggunakan pembersih berbahan amonia karena dapat merusak lapisannya.

Penggunaan Finishing PU

penggunaan finishing PU

Canva/zlikovec


Namun, apakah pelapis poliuretan ini hanya berfungsi untuk perabot berbahan kayu? Tidak juga. Faktanya, industri otomotif dan logam juga banyak memanfaatkan coating PU pada produknya.

Beberapa objek yang bisa dilapisi dengan poliuretan, seperti:

  • Finishing Kayu PU

Pemanfaatan coating PU yang paling utama adalah pada furnitur kayu, yang bermanfaat untuk memberikan lapisan pelindung yang kuat dan tahan lama dari goresan, noda, dan kelembapan. Finishing ini juga berfungsi untuk menyempurnakan tampilan kayu agar terlihat alami namun juga estetik, seperti lemari kitchen set, lemari pakaian, dan furniture lainnya.

  • Lantai Kayu atau Parquet

Penggunaan finishing PU juga bisa diaplikasikan pada parket (parquet) atau lantai kayu. Gunanya adalah untuk memberikan perlindungan terhadap abrasi dan tumpahan cairan, sehingga ideal untuk area dengan lalu lintas tinggi.

  • Peralatan Rumah Tangga

Finishing poliuretan juga biasa digunakan untuk perabot rumah tangga seperti meja dapur dan kabinet. Tujuannya adalah untuk meningkatkan daya tahan dan estetika.

  • Produk Logam

Produk logam seperti pada mesin atau peralatan industri juga banyak memanfaatkan finishing PU. lapisan ini akan membuat produk lebih tahan terhadap korosi, tahan cuaca, dan perlindungan umum. Penampilannya pun lebih halus dan mengkilap, mampu melindungi baja dari air asin.

  • Industri Otomotif

Finishing ini juga diterapkan dalam industri otomotif dengan tujuan untuk melindungi material objek dari kondisi lingkungan yang keras dan pemakaian sehari-hari.

Pada kendaraan, lapisan poliuretan menghasilkan lapisan bening mengkilap pada cat. Poliuretan juga memiliki ketahanan terhadap sinar UV sehingga bisa menjaga tampilan kendaraan tetap baik dalam waktu lama. Dampaknya, ini bisa mengurangi kebutuhan pemilik mobil akan pewarnaan ulang.

  • Kain

Finishing PU juga banyak dimanfaatkan pada kain dan material kulit, yang bisa membuat kedua bahan ini menjadi kedap air.

  • Mainan dan Alat Olahraga

Beberapa produk mainan dan alat olahraga juga menggunakan finishing ini, agar produk lebih aman dan memiliki daya tahan lama.

Kelebihan Finishing PU

kelebihan finishing PU
Canva/Curtis Adams

Secara menyeluruh, berikut keunggulan finishing PU:

  • Daya Tahan Tinggi

Poliuretan adalah lapisan akhir tahan lama yang memiliki resistensi baik terhadap banyak keausan. Ini sebabnya, finishing PU sangat ideal untuk perabot dengan akses penggunaan yang sering, serta lantai ruangan dengan lalu lintas yang tinggi, seperti dapur dan lantai koridor.

  • Tahan Air

Poliuretan juga mempunyai ketahanan tinggi terhadap air. Artinya, finishing jenis ini bisa Anda gunakan untuk melindungi kayu atau bahan lain dari kerusakan akibat air. Contohnya untuk gazebo kayu yang Anda tempatkan di tengah kolam, jembatan, kamar mandi, dan lain-lain.

Jenis ini juga sangat pas Anda aplikasikan jika lingkungan tempat tinggal Anda memiliki tingkat kelembapan tinggi.

  • Ketahanan Terhadap Bahan Kimia

Di sisi lain, poliuretan mempunyai ketahanan bagus terhadap paparan berbagai jenis bahan kimia.

Dengan resistensi ini, poliuretan cocok diaplikasikan untuk industri kesehatan seperti di laboratorium atau industri lain; pabrik yang mempunyai banyak paparan bahan kimia. Entah itu paparan pelarut, asam, atau bahan kimia keras lain, poliuretan unggul dalam daya tahannya melindungi furnitur.

  • Ketahanan Terhadap Sinar UV

Jenis ini juga tahan terhadap sinar ultraviolet. Artinya, lapisan ini tidak akan pudar atau menguning seiring waktu, meski terus-menerus terpapar sinar matahari. Ini sebabnya, coating PU sangat pas untuk pengaplikasian di luar ruangan, seperti taman bermain, dek, atau permukaan eksterior lain.

  • Mudah Diaplikasikan

Mengaplikasikan coating PU pada perabot tidak terlalu sulit. Anda bisa menggunakan kuas atau spray gun.

  • Hasil Akhir Permukaan Mengkilap

Poliuretan, tergantung pada jenis yang Anda ambil, mampu memberikan hasil akhir yang mengkilap. Alhasil penampilan furnitur Anda akan terlihat estetik dan alami.

  • Tahan Gores

Keunggulan lainnya, poliuretan sangat tahan gores sehingga mampu memberikan perlindungan kuat terhadap kerusakan akibat pemakaian sehari-hari.

Pemilihan finishing ini sangat tepat apabila Anda memiliki anak kecil atau hewan peliharaan yang bisa menimbulkan kerusakan pada perabot, seperti kucing yang kerap mencakar perabot.

  • Baunya Tidak Terlalu Menyengat

Meski jenis oil-based polyurethane lebih menyengat dari water-based polyurethane, tetapi kedua baunya masih aman untuk hidung dibandingkan jenis pelapis lainnya. Jadi, Anda tidak akan terlalu terpengaruh oleh bau dari bahan kimianya. Meski begitu, ada baiknya tetap gunakan alat keselamatan saat pengaplikasian.

  • Waktu Pengeringan

Poliuretan juga mengering relatif cepat. Namun, kembali lagi pada pemilihan jenis pelapis poliuretan. Dengan kecepatan pengeringan membuat Anda bisa mengaplikasikan beberapa lapis dalam satu hari. Ini akan sangat menghemat waktu, terutama jika Anda harus mengecat banyak perabot.

  • Serbaguna

Seperti yang sudah disebutkan, poliuretan bisa untuk melapisi berbagai perabot. Mulai dari kayu hingga logam. Hal ini menjadikannya pilihan serbaguna untuk berbagai kebutuhan.

Kekurangan Finishing PU

kekurangan finishing PU
Canva/Vova Shevchuk

Meski terbukti memiliki sejumlah keunggulan, finishing ini juga mempunyai kekurangan. Kekurangannya adalah sebagai berikut.

  • Sulit Diperbaiki

Apabila perabot sudah rusak atau tergores, poliuretan akan sangat sulit diperbaiki. Itu artinya Anda perlu mengupas kemudian memoles ulang seluruh permukaan, meski area yang rusak tidak terlalu besar.

  • Baunya Berbahaya

Meski poliuretan mempunyai bau yang relatif aman untuk hidung, Anda tetap harus memperhatikan ventilasi udaranya saat bekerja melapisi perabot. Sebab, jika Anda terlalu lama berkutat dalam bau bahan kimia poliuretan, maka hal ini bisa memicu reaksi tubuh seperti pusing atau mual.

  • Bisa Menguning

Pada jenis poliuretan berbasis minyak, makin lama usia pelapis, maka warnanya pun akan makin pudar dan berubah kekuningan. Hal ini umumnya karena paparan langsung dengan sinar matahari yang terus-menerus dalam waktu lama.

Jika Anda mencari hasil akhir yang jernih, cerah, dan mengkilap dalam jangka panjang, tentu hal ini patut jadi pertimbangan Anda.

  • Sulit Merata

Ada dua cara mengaplikasikan lapisan poliuretan ke furnitur: menggunakan kuas atau dengan semprotan. Kekurangan pelapisan manual menggunakan kuas adalah hasil yang mungkin tidak merata. Untuk mengatasinya, coba gunakan kuas baru yang berkualitas agar hasilnya lebih merata.

  • Pelapisan Berulang

Untuk mendapatkan hasil akhir maksimal, Anda perlu melakukan pelapisan Berulang dan ini bisa memakan waktu (bahkan bisa beberapa hari pengerjaan).

  • Mahal

Bukan rahasia lagi bahwa jenis lapisan ini memang lebih mahal dibanding pelapis lainnya. Hal ini akan menjadi pertimbangan utama saat anggaran Anda terbatas. Namun, jika Anda mengharap kualitas perlindungan furnitur yang memuaskan, maka PU adalah pilihan tepat.

  • Licin

Poliuretan juga bisa membuat permukaannya licin saat basah. Ini akan berbahaya untuk lantai. Untuk itu, pertimbangkan sisi ini saat Anda menetapkan mengambil pelapis ini untuk furnitur.

  • Bisa Retak dan Terkelupas

Risiko lainnya adalah lapisan poliuretan bisa mengelupas atau retak apabila Anda tidak mengaplikasikannya dengan benar.

  • Sulit Dihilangkan

Saat furnitur mengalami kerusakan, meski areanya kecil, Anda perlu mengecat ulang seluruh permukaan dan proses penghilangan poliuretan lawas bisa sangat sulit juga memakan waktu. Anda mungkin membutuhkan bahan kimia dan pengamplasan saat mencoba menghilangkannya dari permukaan furnitur.

  • Mengubah Warna Asli Kayu

Terakhir, pemilihan poliuretan yang salah bisa membuat warna tampilan kayu lebih gelap sehingga kurang menarik. Anda mungkin bisa mencoba referensi jenis finishing lain apabila ingin mempertahankan warna alami kayu, seperti HPL.

Perbedaan Finishing PU dengan Jenis Lainnya

perbedaan finishing PU dengan jenis finishing lainnya
Canva/annastories

Sebagai salah satu langkah penting dalam proses pembuatan atau perbaikan furnitur dan berbagai benda lain, pemilihan finishing yang tepat akan memengaruhi tampilan perabot. Finishing pun tidak hanya PU sebab masih ada finishing lain yang bisa Anda jadikan alternatif.

Namun, bedanya apa dengan finishing poliuretan?

  • PU Finishing vs. Varnish

Finishing PU memiliki durabilitas lebih tahan lama dan tahan terhadap bahan kimia daripada varnish. Dari fleksibilitas, PU lebih fleksibel dan tidak mudah retak, sedangkan varnish lebih kaku.

Sementara dari hasil akhir, varnish cenderung memberikan tampilan yang lebih alami pada kayu, sedangkan PU bisa lebih beragam.

  • PU vs. Lacquer Water-Based

Jika Anda membandingkan PU dengan lacquer water-based, maka aspek pertama yang menjadi pembeda adalah waktu pengeringan. Waktu pengeringan lacquer lebih cepat daripada PU.

Namun, durabilitasnya lebih unggul PU dalam menghadapi goresan dan bahan. Pada pengaplikasian, lacquer menggunakan spray gun, sedangkan PU bisa menggunakan kuas, rol, atau spray gun.

  • Polyurethane vs. Plitur Kayu

Finishing lain yang juga sering digunakan adalah plitur kayu. Membandingkan PU dan plitur kayu, PU memiliki ketahanan lebih tinggi dengan hasil akhir beragam. Sedangkan plitur kayu menonjolkan warna alami furnitur untuk visual lebih menarik. Selain itu, plitur memiliki durabilitas rendah.

  • PU vs. Nitrocellulose

Jika Anda menginginkan hasil akhir yang bagus dengan durabilitas tinggi, PU adalah pilihan. Hal ini karena nitrocellulose atau NC memiliki durabilitas sedang dengan hasil akhir mengkilap dan halus.

  • Finishing PU vs. Melamine

Melamin atau melamik mempunyai karakteristik sangat keras pada lapisannya. Untuk hasil akhir, tersedia beberapa pilihan, tergantung pilihan. Mulai dari semi-gloss, glossy, hingga doff. Ketahannya pun sebanding dengan PU atau HPL.

  • Polyurethane vs Veneer

Veneer memanfaatkan lembaran dengan ketebalan antara 0,24 hingga 3 mm yang terbuat dari kayu jati, oak, atau sungkai. Hal ini memberikan penampilan lebih estetik dan tekstur asli tanpa menambah bobot furnitur.

Veneer juga ramah lingkungan, namun durabilitasnya cenderung lebih rendah, terutama terhadap goresan dan bahan kimia. Smenetara itu, lapisan PU memiliki durabilitas tinggi.

  • PU vs. HPL

High pressure laminate merupakan salah satu bahan pelapis yang juga banyak digemari masyarakat. Hal ini karena HPL menjadi pilihan pelapis terbaik untuk furnitur kayu olahan seperti kabinet kitchen set. Durabilitasnya sangat luar biasa dalam menghadapi goresan, panas, dan bahan kimia. Perawatannya mudah, hanya membutuhkan pembersihan rutin. Desainnya pun beraneka ragam dengan instalasi cepat.

Sementara itu, PU memang memiliki durabilitas tinggi, tetapi hanya tahan terhadap goresan, abrasi, dan bahan kimia. PU juga fleksibel, tidak gampang retak atau mengelupas apabila pengaplikasian benar. Untuk estetika, PU mampu memberikan hasil akhir dari matte hingga glossy. Tidak seperti HPL yang memiliki banyak motif cantik.

Lebih lengkapnya, simak tabel berikut:

Jenis
Finishing
Durabilitas Aplikasi Waktu
Pengeringan
Fleksibilitas Penampilan
PU Sangat Tinggi Membutuhkan Keterampilan Sedang Fleksibel Beragam
Varnish Tinggi Mudah Lambat Terbatas Alami
Lacquer Sedang Menengah Cepat Terbatas Mengkilap
Plitur Sedang Mudah Lambat Kaku Mengkilap Alami
NC Sedang Mudah Sangat Cepat Rapuh Mengkilap dan Halus
Melamin Tinggi Mudah Cepat Terbatas Beragam
Veneer Sedang Memerlukan presisi dalam pemasangan Instan Terbatas Alami dan Elegan
HPL Sangat Tinggi Memerlukan peralatan khusus Instan Terbatas Beragam

Cara Merawat Finishing PU pada Furnitur

pemeliharaan Polyurethane pada furnitur
Canva/Aris Leoven

Untuk memastikan finishing PU tetap dalam kondisi terbaik dan berfungsi maksimal, ada beberapa langkah pemeliharaan yang perlu Anda lakukan.

  • Lakukan Pembersihan Rutin

Bersihkan permukaan yang dilapisi PU secara rutin dengan kain lembut dan sabun bertekstur ringan. Hindari penggunaan bahan kimia keras yang dapat merusak lapisan.

  • Perlindungan dari Sinar Matahari

Sinar UV dapat mempercepat lapisan PU menguning atau mengelupas. Hindari paparan langsung sinar matahari terus-menerus. Jika Anda mengaplikasikannya untuk eksterior, berikan perlindungan ganda dengan pelindung UV.

  • Penggunaan Alas

Untuk permukaan seperti meja atau lantai, gunakan alas atau bantalan untuk melindungi dari goresan atau tumpahan.

  • Perbaikan Cepat

Kemudian, jika terjadi kerusakan kecil seperti goresan atau retak, segera lakukan perbaikan dengan cara mengamplas area yang rusak dan mengaplikasikan lapisan PU tambahan.

  • Pemeriksaan Rutin

Lakukan pemeriksaan rutin pada permukaan untuk memastikan tidak ada kerusakan yang terlewatkan. Tindakan pencegahan dapat menghemat biaya perbaikan di masa mendatang.

  • Hindari Beban Berat

Terakhir, hindari menempatkan beban berat pada permukaan yang dilapisi PU, terutama yang tipis untuk mencegah retakan atau deformasi.

Finishing PU merupakan solusi finishing yang sangat efektif dan serbaguna untuk berbagai aplikasi. Dengan memahami pengertian, penggunaan, kelebihan, perbedaan dengan finishing lain, serta pemeliharaannya, Anda dapat membuat keputusan yang tepat dan menjaga material berlapiskan PU tetap dalam kondisi optimal.

Namun, karena pengaplikasiannya membutuhkan keterampilan khusus agar pengaplikasian benar. Serahkan saja pada ahlinya, kami siap membantu finishing furnitur Anda. Hubungi 86 Cipta Buana sekarang, konsultasikan kebutuhan Anda dan biarkan tim profesional kami yang mengeksekusinya untuk Anda.

Komentar