Mengenal HPL (High Pressure Laminate) Material untuk Finishing Furnitur

mengenal  HPL (High Pressure Laminate)

HPL (High Pressure Laminate) : Arti, Jenis & Tips Memilihnya. Material HPL  (High Pressure Laminate) saat ini cukup banyak dipergunakan oleh masyarakat umum untuk berbagai keperluan, terutama untuk melapisi berbagai perabot berbahan kayu. Material finishing ini populer karena pilihan motifnya beragam dan tidak terlalu mahal.

Jika sedang mempertimbangkan untuk membeli furnitur dengan material ini, maka Anda sedang berada di tempat yang tepat. Pada artikel ini kami akan membahas mengenai pengertian, jenis, kelebihan, kekurangan, hingga tipe memilih.

Apa Itu HPL?

finishing HPL

HPL adalah singkatan dari High Pressure Laminate, yaitu suatu bahan pelapis atau finishing untuk produk interior atau mebel. Material ini adalah kertas yang terbuat dari serat atau serbuk kayu, sejumlah lapisan kertas, dan perekat berbentuk resin.

Untuk menyatukan dan membuat finishing HPL tersebut menjadi keras, maka mesin pres akan menekannya dengan tambahan resin tadi.

Lembaran pelapis ini terdiri atas beberapa bagian, yaitu kraft paper, lapisan dekoratif, serta lapisan laminasi bening (overlay paper).

Lapisan ini bisa Anda pergunakan untuk lapisan horizontal maupun lapisan vertikal. Tidak hanya itu, material HPL adalah solusi terbaik untuk membentuk lekukan atau kontur pada furnitur, berkat fleksibilitasnya. Hal ini karena material tersebut mempunyai panjang, lebar, hingga ketebalan yang berbeda.

Kehadiran stiker HPL ini berawal dari temuan tidak sengaja oleh Leo Hendrik Baekeland, ahli kimia dari Belgia. Awalnya Leo berencana untuk menciptakan produk dari plastik sintetis untuk menjadi alternatif isolator murah bagi perlengkapan listrik.

Seiring berjalannya waktu, hasil eksperimennya malah menciptakan material HPL kayu ini.

Fungsi HPL

mengenal  HPL (High Pressure Laminate)

Ada banyak sekali fungsi HPL kayu ini untuk berbagai kebutuhan, di antaranya:

1. Pelapis Furnitur

Dalam dunia furnitur, material ini banyak digunakan sebagai bahan pelapis untuk lemari, meja, serta furnitur-furnitur lainnya. Tambahan lapisan ini dapat membuat tampilan permukaan menjadi lebih estetik serta melindungi dari noda dan goresan.

Kekuatan dan ketahanannya juga tinggi, sehingga cocok untuk melengkapi material furnitur yang relatif sering dipergunakan sehari-hari.

2. Pelapis Lantai

Jika melihat rekomendasi-rekomendasi dari media sosial, kebanyakan orang menggunakan material vinyl untuk menjadi alas lantai. Namun, ternyata material HPL juga sangat cocok, mengingat materialnya keras dan tahan lama.

Fungsi utamanya adalah untuk melindungi lantai dari noda, goresan, serta akibat penggunaan sehari-hari.

Karena daya tahannya ini, Anda dapat menjadikannya sebagai alas untuk area lantai yang sering dikunjungi, seperti ruang makan, ruang tamu, kamar, hingga ruang keluarga.

3. Pelapis Dinding

Fungsi HPL untuk dinding ini adalah sebagai pelindung dinding dari noda, kelembaban, serta kerusakan mekanis. Karena warna dan desainnya beragam, kehadirannya juga dapat melengkapi desain interior ruangan, sehingga Anda dapat bebas berkreasi dan menyelaraskannya dengan konsep rumah.

4. Panel Dinding Eksterior

Meskipun lebih banyak dimanfaatkan untuk  area interior, material ini juga dapat Anda pergunakan di area eksterior, khususnya area dinding. Bukan hanya mempercantiknya, HPL juga dapat melindungi dinding dari perubahan cuaca atau suhu.

Karena cukup tahan terhadap api, material ini juga relatif aman untuk Anda pergunakan.

Jenis-Jenis HPL

Secara umum, ada tiga aspek yang membedakan material finishing ini, yaitu berdasarkan jenis penggunaan, desain atau motif, serta finishing. Nah, jenis-jenisnya berdasarkan ketiga aspek tersebut adalah:

1. Berdasarkan Penggunaan

mengenal  HPL (High Pressure Laminate)

Berdasarkan penggunaan atau pengaplikasiannya, ada empat jenis HPL yang biasa digunakan, yaitu:

  • Postforming

Postforming adalah material yang cenderung dipergunakan untuk melapisi permukaan benda yang melengkung atau berlekuk. Oleh karena itu, material ini lebih fleksibel dan cocok untuk produk yang memiliki desain agak rumit.

Untuk mengaplikasikannya, biasanya HPL akan dipanaskan lebih dahulu, lalu ditekan atau dipres ke permukaan furnitur Ketebalan jenis postforming ini biasanya mulai 0.97 mm hingga 9.55 mm.

  • General Purpose

Sesuai namanya, penggunaan HPL jenis ini paling banyak kita jumpai di keseharian. Pengaplikasiannya lebih banyak untuk permukaan benda atau tempat yang vertikal ataupun horizontal.

Material ini juga cenderung lebih tipis, karena berukuran mulai 0.71 mm hingga 1.22 mm saja.

  • Backer

Materialnya cenderung polos, karena bagian permukaannya tidak mempunyai lapisan dekoratif. Dengan tidak adanya unsur dekoratif dan memiliki ketebalan maksimal 0.97 mm saja, maka harganya di pasaran termasuk yang paling murah.

  • Special Products

Material ini dapat dikatakan sebagai bahan yang paling mahal daripada ketiga jenis sebelumnya. Hal ini karena peruntukannya untuk furnitur yang memiliki harga jual cukup tinggi, seperti kabinet dapur.

Keunggulan utamanya adalah karena daya tahannya sangat tinggi atas api, goresan, bahan kimia, serta potensi bahaya lainnya.

2. Berdasarkan Desain atau Motif

mengenal  HPL (High Pressure Laminate)

Berdasarkan desain atau motif, tekstur, serta warnanya, material ini terbagi menjadi empat tipe, yaitu:

  • Solid Color

Tipe pertama ini memiliki warna-warna yang lumayan kuat dan berani, sehingga cocok untuk memberikan kesan eksentrik atau bold di ruangan atau furnitur. Beberapa contoh warna solid pada tipe pertama ini adalah merah, biru, oranye, kuning, hijau, dan lainnya.

  • Real Wood

Nama lain dari material ini adalah HPL motif kayu, karena bagian permukaannya memang didesain semirip mungkin dengan desain kayu.

Karena kesan yang dihasilkannya cenderung natural seperti kayu, maka pengaplikasiannya kebanyakan untuk kitchen set, wardrobe, lemari, meja, dan sebagainya. Jenis real wood pun memiliki banyak motif pada permukaannya, seperti bird eye, cat eye, classic eye, dan tiger eye.

  • Wood Grain

Motif dan desainnya mirip dengan real wood. Bedanya, jenis wood grain mempunyai corak gradasi yang unik, mulai dari warna pucat, terang, sampai agak gelap. Beberapa contohnya adalah Canadian maple, ori zambrano, dark ebony, dan zebra wood.

  • Special Features

Jenis keempat ini memiliki motif khusus dan dihiasi dengan warna yang cukup berani, bergradasi, dan aksen unik lainnya. Selain itu, HPL ini juga mempunyai sejumlah fitur tambahan, seperti tahan api, tahan air, anti bakteri, dan sebagainya.

3. Berdasarkan Finishing

mengenal  HPL (High Pressure Laminate)

Seperti dua kategori sebelumnya, pembagian HPL berdasarkan finishing juga terbagi menjadi empat, yaitu:

  • Glossy

Finishing glossy memberikan tampilan yang reflektif dan mengkilap. Visual glossy ini pun dapat meningkatkan kesan modern dan mencolok pada ruangan atau furnitur.

  • Doff

Beda dengan glossy, permukaan HPL dengan tipe doff tidak mengkilap ataupun memantulkan cahaya, sehingga kesannya tidak terlalu mencolok dan lebih elegan. Jika Anda ingin menegaskan konsep klasik dan tenang, maka tipe doff adalah yang terbaik.

  • Metalik

Tampilannya mirip seperti sejumlah logam, misalnya aluminium dan stainless steel. Karena itu, finishing metalik sangat pas untuk konsep industri modern.

  • Tekstur Berserat

Daripada tiga tipe sebelumnya, material ini akan memberikan tekstur seperti kayu atau batu ketika Anda sentuh. Jika ingin ruangan atau tekstur furnitur terlihat lebih alami, maka pertimbangkanlah HPL terakhir ini.

Contoh Pengaplikasian HPL

Meski telah dibahas sekilas sebelumnya, mari kita bahas lebih detail lagi mengenai sejumlah pengaplikasian desain interior ataupun furniture HPL. Beberapa di antaranya adalah:

1. Meja

mengenal  HPL (High Pressure Laminate)

HPL untuk meja saat sekarang sudah sangat lumrah dipergunakan di berbagai tempat. Sebab, Anda dapat mendapatkan kesan seperti kayu tanpa harus menggunakan material ini sebagai bahan pembuatnya.

Dengan berbagai tipe HPL di atas, maka meja yang dapat dibuat pun semakin beragam, seperti meja belajar, meja kerja, meja TV, meja rias, dan lainnya.

2. Plafon

mengenal  HPL (High Pressure Laminate)

Untuk membuat tampilan plafon di ruangan lebih unik, Anda bisa menggunakan panel berjajar di area ini. Pilihlah panel dari multipleks dan berlapiskan HPL motif agar tampilannya sesuai dengan konsep ruangan.

3. Kitchen Set

mengenal  HPL (High Pressure Laminate)

Pengaplikasian  HPL untuk kitchen set saat ini cukup masif demi menghadirkan tema dan konsep desain yang menarik.

Anda dapat menghadirkan berbagai kesan dengan bantuan bahan HPL kitchen set ini tanpa perlu takut mengenai daya tahan atau kemampuannya dalam menangani aktivitas harian di dapur.

4. Lantai Estetik

mengenal  HPL (High Pressure Laminate)

Beberapa tahun belakangan, di Indonesia cukup marak tren membuat lantai hunian lebih estetik ala Korea. Permintaan akan lapisan kayu pada lantai keramik jadi semakin tinggi, seiring dengan populernya semua hal berbau Korea.

Nah, daripada menggunakan kayu sungguhan, yang harganya sudah pasti mahal, masyarakat banyak beralih memakai material HPL flooring atau pelapis lantai dari dengan bahan dasar PVC.

Selain murah, desain maupun ukurannya sangat beragam, sehingga apa pun konsep interior yang Anda inginkan dapat terwujud melalui pelapis lantai ini. Pemasangannya pun bisa di atas keramik ataupun lantai semen.

5. Lemari

mengenal  HPL (High Pressure Laminate)

Apabila Anda ingin melakukan make over pada lemari lama dan menyesuaikannya dengan konsep rumah, maka cara paling tepat adalah memakai pelapis HPL. Lemari yang sudah terlihat usang langsung terlihat seperti baru ketika semua sisinya sudah diganti.

Selain itu, saat sekarang di pasaran pun lemari dengan lapisan ini sangat banyak dijual, sehingga harganya bisa lebih terjangkau.

Selain kelima contoh pengaplikasian di atas, tentu saja masih banyak penggunaan HPL lain untuk membuat visual ruangan dan furnitur menjadi lebih menarik.

Kelebihan Pelapis HPL

mengenal  HPL (High Pressure Laminate)

Dengan banyaknya contoh pengaplikasian stiker atau triplek HPL, maka beberapa kelebihan yang dimilikinya adalah:

1. Persis Seperti Material yang Dicontoh

HPL merupakan alternatif ketika Anda tidak punya akses terhadap material aslinya, seperti kayu, batu, dan lainnya. Alasannya, karena material HPL mampu meniru tampilan dan tekstur dengan material yang dicontoh.

Misalnya pada lapisan motif kayu. Anda dapat melihat tekstur dan polanya akan sangat mirip.

2. Harganya Murah

Harga material ini lebih murah, karena Anda dapat memotong budget lumayan besar. Oleh karena itu, bagi individu yang tidak dapat mampu membeli furnitur dengan material asli, maka HPL inilah pilihan terbaik.

3. Pemasangannya Mudah

Proses pemasangan material ini lumayan mudah, sebab Anda hanya perlu menempelkannya ke permukaan yang diinginkan. Kalaupun tepian HPL ini mulai lepas lemnya, maka Anda dapat mengelemnya dengan perekat yang tepat, sehingga dapat digunakan lagi.

4. Dapat Dipasang di Mana Pun

Banyak yang masih awam mengenai pemasangan HPL ini. ini sebabnya, HPL hanya dipasang ke meja makan atau furnitur lainnya. Padahal, Anda juga dapat memasangnya pada plafon, dinding, lantai,  kabinet, headboard tempat tidur, tabletop, dan masih banyak lagi.

5. Banyak Pilihan Motif

Tidak hanya kayu, HPL juga mempunyai sejumlah motif atau desain lainnya, seperti marmer, beton, serta kayu.

6. Banyak Pilihan Finishing

Seperti beberapa penjelasan di atas, material ini memiliki banyak tipe finishing doff, metalik, serat kasar, dan glossy. Jika ingin finishing lebih awet dan tahan atas banyak noda, maka cobalah finishing doff.

Hal ini  karena material tersebut mudah Anda bersihkan dan lumayan digemari oleh para desainer interior karena permukaannya yang anti reflektif dan bebas  dari sidik jari. Selain itu, kesan dari furnitur pun dapat menjadi lebih glamor, mahal, sekaligus elegan.

7. Perawatannya Mudah

Cara merawat furniture HPL material ini sangat mudah, karena tidak membutuhkan pembersih khusus. Anda cukup membersihkannya dengan air dan kain saja. Material ini juga anti jamur, sehingga ketika Anda jarang membersihkannya, tidak perlu takut furnitur cepat rusak.

Kekurangan Pelapis HPL

mengenal  HPL (High Pressure Laminate)

Sementara itu, beberapa kekurangan dari pelapis ini di antaranya adalah:

1. Butuh Ketelitian Tinggi

Meskipun pengaplikasiannya cenderung mudah, tapi pemasangan material ini butuh ketelitian super tinggi. Ketelitian ini semakin dibutuhkan ketika Anda mengaplikasikannya pada furnitur dengan bidang lengkung yang kecil.

Tidak hanya berdasarkan proses pemasangannya, ketelitian ini juga sangat penting ketika memotong material. Pengaplikasian lem pun harus ekstra hati-hati, khususnya di masing-masing sudut HPL. Ketika  tidak teliti pada semua hal tersebut, maka hasil akhirnya sudah pasti tidak akan memuaskan.

2. Kurang Natural

Meskipun tampilannya mirip seperti material aslinya, tapi terkadang beberapa HPL mempunyai tampilan yang cukup artifisial alias palsu. Hal ini termasuk kekurangan, khususnya bagi pengguna yang berekspektasi tinggi untuk mendapatkan furnitur sama persis dengan kayu asli.

3. Mudah Terkelupas

Apabila tidak menggunakan perekat yang bagus dan pemasangan yang tepat, maka pelapis ini akan mudah terkelupas. Selain itu, peningkatan suhu juga dapat membuat pelapis ini lebih mudah lepas.

4. Kurang Cocok untuk Luar Ruangan

Meskipun bisa Anda pakai untuk area luar ruangan, namun jika kualitas HPL yang dipakai tidak premium, maka sebaiknya jangan menggunakannya di area eksterior. Sebab, lem perekat akan lebih mudah terlepas.

Jika sering terpapar matahari dan hujan, maka warna HPL pun akan lebih cepat pudar.

Tips Memilih HPL Berkualitas

mengenal  HPL (High Pressure Laminate)

Untuk mendapatkan semua fungsi dan kelebihan di atas, maka ikutilah beberapa tips di bawah:

1. Menyesuaikan dengan Kebutuhan dan Desain

Pertama, pastikanlah terlebih dahulu mengenai kebutuhan pengaplikasian HPL Anda, seperti untuk meja, lemari, kitchen set, dan lainnya. Jika sudah, tentukan juga warna, tekstur, dan pola yang diinginkan.

2. Pertimbangkan Kualitas Pelapis

Apabila untuk penggunaan jangka panjang, maka pastikanlah bahan pelapis ini anti gores, panas, ataupun keausan. Cara mudah untuk cek kualitasnya adalah dengan cek review dari internet ataupun meminta sampel HPL kepada penjual.

3. Tentukan Ketebalan HPL

Ada banyak pilihan ketebalan HPL, misalnya 0.6 mm, 0.95 mm, dan lainnya.. Oleh karena itu, pilihlah  material dengan ketebalan yang memenuhi kebutuhan Anda. Apabila permukaan bendanya sering bersinggungan dengan air dan noda, maka ambillah material yang paling tebal.

4.  Mempertimbangkan Harga

Tentukan juga berapa anggaran dana untuk membeli HPL ini, sebab pilihannya sangat banyak. Ketika sudah tahu berapa kisaran budget, maka Anda akan lebih mudah memilih merek dan spesifikasi pelapis tersebut.

5. Mempertimbangkan Warna Ruangan

Pastikan untuk menyesuaikan pelapis ini dengan warna ruangan Anda, karena ini dapat mempengaruhi estetikanya. Apabila ingin suasana estetik dan kalem, maka menggunakan warna dalam spektrum senada adalah pilihan terbaik.

Sedangkan  jika ingin lebih colorful, pilihlah warna-warna yang masih cocok disandingkan tanpa memberikan kesan norak.

Setelah melihat informasi mengenai apa itu HPL di atas, maka memang lebih baik langsung membeli atau custom furnitur di mebel HPL terdekat, karena Anda tidak perlu repot memilih dan mengerjakan sendiri.

Anda dapat mempercayakan pembuatan furnitur berlapis HPL kepada 86 Cipta Buana. Di 86 Cipta Buana, Anda bisa berkonsultasi mengenai furnitur dan material HPL (High Pressure Laminate)  yang Anda inginkan. Setelah itu, tim kami siap mengeksekusinya dan memberikan furnitur berkualitas. Segera hubungi kami dan dapatkan furnitur impian Anda sekarang!

Komentar